Rabu, 01 Maret 2017

PANDANGAN HIDUP, TANGGUNG JAWAB, DAN HARAPAN



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan tingkah laku dan aturan serta undang harus merupakan pancaran dari pandangan yang telah dirumuskan.
Pandangan hiudp sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta atau kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
     Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendh sampai dengan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negatif.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengn memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan serta kesulitan yang dihadapinya.
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirundung kesusahan. Namun, bila sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecuukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya, berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1.      Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini;
2.      Kurangnya keyakinan pandangan hidup;
3.      Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya
4.      Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada pada pandangan hidupnya;
5.      Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri. (Habib Mustopo, 1986)

Cita-cita tidak sama dengan pandangan hidup. Sekalipun demikian, cita-cita erat sekali kaitannyadengan pandangan hidup. Pandangan merupakan bagian hidup manusia yang dapat mencerminkan citra individu maupun masyarakat. Selain itu juga mencerminkan serta cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang msyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir di dalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta ridak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideologi. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseoranga maupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujun akhir.
B.       Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya. Tanggung jawab juga berarti sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seorang mahasiswa, berkewajiban untuk belajar. Bila belajar, berarti ia telah memenuhi kewajibannya dan ia telah bertanggungjawab atas kewajibannya.
Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi, manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendir, angan-angan untuk berbuat atau bertindak. Dalam hal ini, manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang disengaja maupun tidak. Namun ia harus bertanggung jawab atas diri pribadi. Berikut adalah macam-macam tanggung jawab.
a.    Tanggung jawab kepada keluarga
Masyarakat terkecil ialh keluarga, yang terdiri atas ayah-ibu dan anak. tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya yang menyangkut nama baik keluarganya. Tanggung jawab ini mencakup kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
b.    Tanggung jawab kepada masyarakat
Manusia adalah makhluk sosial. Manusia merupakan anggota masyarakat. Karena itu, dalam berpikir, berperilaku, berbicara, dan sebagainya, manusia terikat oleh masyarakat. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggungjawaabkan kepada masyarakat.
c.    Tanggung jawab kepada bangsa/negara
Setiap manusia, setiap individual merupakan warga suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku, ia etrikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Ia tidak boleh bertindak semaunya sendiri. Bila perbuatannya salah, ia harus bertanggung jawab kepada negara.
d.    Tanggung jawab kepada Tuhan
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan, manusia dapat mengembalikan diri sendiri serta dengan sarana yang ada pada dirinya sendiri, yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.
Bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungn hidupnya, segala akibatny harus dipikul sendiri. Penderitaan akibat kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang salah dengan segala misalnya dengan hartanya, kekuasaanya atau kekuatannya (ancaman), ia tak dapat lepas dari tanggung jawabnya kepada Tuhan.

C.      Harapan 
Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan terjadinya sesuatu. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan putus pula hati manusia.
Harapan artinya keinginan yang belum terwujud. Setiap orang mempunyai harapan. Tanpa harapan manusia tidak ada artinya. Manusia yang tak mempunyai harapan berarti tidak dapat diharapkan lagi. menurut kodratnya dalam diri manusia ada dorongan, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Dorongan kodrat itu ialah menangis, tertawa, berpikir, berkata, dan sebagainya. Adapun dorongan kebutuhan hidup adalah dorongan untuk mencapai.
Kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah pangan, sandang, dan papan, sedangkan kebutuhan rohani meliputi kebahagiaan, kesejahteraan, kepuasaan, hiburan, dan sebagainya.
Abraham Maslow mengategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam, yang merupakn lima harapan manusia, yaitu:
1.       Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival).
2.       Harapan untuk memperoleh keamanan (safety).
3.       Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (beloving and love).
4.       Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau diakui lingkungan.
5.       Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization).

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Pandangan hidup merupakan bagaimana cara manusia memandang kehidupannya. Setiap orang memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dan menciptakan suatu paham. Wujud pandangan hidup manusia berkaitan dengan cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya. Tanggung jawab juga dapat diartikan sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Sementara harapan adalah keinginan akan terjadinya sesuatu. Hati lah yang memiliki suatu keinginan tersebut. Apabila putus harapan, maka putus lah hati manusia tersebut.
B.  Saran
Alhamdulillah, akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, berkat bimbingan Dosen Pengampu serta dukungan teman-teman semua. Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak, demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, dengan segala kekurangan dan keterbatasannya, kami ucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar